Taman Pintar Yogyakarta (TPY) adalah satu di antara wisata pendidikan atau wisata edukasi paling banyak dikunjungi di Yogyakarta. Rasanya belum lengkap bila mengunjungi Kota Yogyakarta tidak menyempatkan diri bermain ke Taman Pintar bersama keluarga dan anak-anak. Pada bangunannya menampilkan nuansa modern dan tradisional yang mempunyai keindahan tersendiri. Taman ini menawarkan wahana belajar dan rekreasi yang cukup lengkap untuk anak-anak, baik usia pra sekolah sampai tingkat sekolah menengah. Pada rentang usia tersebut merupakan generasi penerus yang potensial mendapat pencerahan belajar ilmu dan teknologi (iptek).
Terbentuknya Taman Pintar Yogyakarta terinspirasi dari berdirinya pusat peragaan iptek yang sudah ada sebelumnya yang berlokasi di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, yang selanjutnya menjadi contoh untuk pengembangan di daerah lain. Di Yogyakarta dengan Taman Pintarnya, dan di Jawa Timur dengan Jawa Timur Parknya dan semoga segera menyusul daerah lain untuk membangun tempat wisata berorientasi pendidikan untuk anak-anak. Maskot Taman Pintar Yogyakarta berupa "Burung Hantu Memakai Blangkon".
Burung hantu diartikan sebagai burung yang memiliki kepekaan yang tinggi, sanggup merasakan dan mempelajari keadaan alam dan lingkungan yang ada di sekitarnya. Sedangkan blangkon merupakan pakaian adat Yogyakarta untuk menutup kepala laki-laki. Motto yang dipakai taman ini diambil dari ajaran Ki Hadjar Dewantara, yaitu 3 N: Niteni (mengingat/memahami), Nirokake (menirukan) dan Nambahi (mengembangkan). Dalam relevansinya dengan proses belajar ilmu pengetahuan dan teknologi mengacu pada konsep 3 A yaitu: Adopt, Adapt, dan Advance.
Taman Pintar berisi materi yang terbagi menurut kelompok usia dan penekanan materi. Untuk kelompok usia dibagi lagi menjadi tingkat pra sekolah, taman kanak-kanak sekolah dasar sampai sekolah menegah. Sedangkan untuk penekanan materinya disampaikan dalam bentuk interaksi antara pengunjung dengan materi yang disampaikan melalui bentuk anjungan yang ada seperti anjungan pengenalan, anjungan pengenalan ilmu-ilmu dasar, anjungan permainan, dan anjungan penerapan iptek.
Konsep pembelajaran yang dipakai pada taman ini garis besarnya bertujuan untuk meningkatkan mutu penguasaan materi pendidikan yang diberikan di sekolah ditengah menurunnya minat baca dari masyarakat dan anak-anak pada khususnya. Dengan model alat peraga, anak-anak akan lebih tertarik untuk mengembangkan kemampuannya sehingga dapat menyelesaikan berbagai masalah dengan pola pikirannya sendiri. Orang tua diharapkan aktif dalam memilih wahana pembelajaran dan permainan sesuai usia anak. Jangan dipaksakan dalam pembelajaran dengan alat peraga tersebut.
Taman pintar sebagai kawasan yang terpadu dari berbagai macam wahana belajar dalam satu lokasi merupakan keistimewaan tersendiri sehingga Taman Pintar ini sekarang sudah menjadi tempat wisata favorit dan menjadi ikon wisata pendidikan di Yogyakarta. Taman Pintar berisi enam zona yang di dalamnya terdapat isi materi, antara lain Gedung Memorabilia, Gedung Kotak lantai 2, Gedung Oval lantai 2, Gedung Oval lantai 1, Gedung Paud barat dan timur dan Playground Area. Zona-zona tersebut mempunyai beberpa wahana tersendiri seperti Taman Bermain, Penjelajah Kecil, Titian Penemuan, Petualangan Lingkungan, Jembatan Sains, Titian Sains, Indonesiaku, Teknologi canggih dan Populer. Area untuk tempat bermain anak-anak luas, seperti di wahana taman bermain anak yang merupakan ruang adat bagi pengunjung dan berfungsi sebagai ruang tunggu. Di tempat tersebut anak-anak dapat belajar tentang sains seperti cakram warna, dinding berdendang, dan permainan air
Jawaban:
ini jawabannya yang pertama:
Taman Pintar Yogyakarta (TPY) adalah satu di antara wisata pendidikan atau wisata edukasi paling banyak dikunjungi di Yogyakarta. Pada bangunannya menampilkan nuansa modern dan tradisional yang mempunyai keindahan tersendiri. Taman ini menawarkan wahana belajar dan rekreasi yang cukup lengkap untuk anak-anak, baik usia pra sekolah sampai tingkat sekolah menengah. Pada rentang usia tersebut merupakan generasi penerus yang potensial mendapat pencerahan belajar ilmu dan teknologi (iptek)
jawaban ke dua:
Taman Pintar Yogyakarta terinspirasi dari berdirinya pusat peragaan iptek yang sudah ada sebelumnya yang berlokasi di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, yang selanjutnya menjadi contoh untuk pengembangan di daerah lain.
jawaban ke tiga
brainly
Cari...
QueenRahmaNuraini
2
jezzysheren37
34 menit yang lalu
B. Indonesia
Sekolah Menengah Pertama
terjawab
Taman Pintar
Taman Pintar Yogyakarta (TPY) adalah satu di antara wisata pendidikan atau wisata edukasi paling banyak dikunjungi di Yogyakarta. Rasanya belum lengkap bila mengunjungi Kota Yogyakarta tidak menyempatkan diri bermain ke Taman Pintar bersama keluarga dan anak-anak. Pada bangunannya menampilkan nuansa modern dan tradisional yang mempunyai keindahan tersendiri. Taman ini menawarkan wahana belajar dan rekreasi yang cukup lengkap untuk anak-anak, baik usia pra sekolah sampai tingkat sekolah menengah. Pada rentang usia tersebut merupakan generasi penerus yang potensial mendapat pencerahan belajar ilmu dan teknologi (iptek).
Terbentuknya Taman Pintar Yogyakarta terinspirasi dari berdirinya pusat peragaan iptek yang sudah ada sebelumnya yang berlokasi di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, yang selanjutnya menjadi contoh untuk pengembangan di daerah lain. Di Yogyakarta dengan Taman Pintarnya, dan di Jawa Timur dengan Jawa Timur Parknya dan semoga segera menyusul daerah lain untuk membangun tempat wisata berorientasi pendidikan untuk anak-anak. Maskot Taman Pintar Yogyakarta berupa "Burung Hantu Memakai Blangkon".
Burung hantu diartikan sebagai burung yang memiliki kepekaan yang tinggi, sanggup merasakan dan mempelajari keadaan alam dan lingkungan yang ada di sekitarnya. Sedangkan blangkon merupakan pakaian adat Yogyakarta untuk menutup kepala laki-laki. Motto yang dipakai taman ini diambil dari ajaran Ki Hadjar Dewantara, yaitu 3 N: Niteni (mengingat/memahami), Nirokake (menirukan) dan Nambahi (mengembangkan). Dalam relevansinya dengan proses belajar ilmu pengetahuan dan teknologi mengacu pada konsep 3 A yaitu: Adopt, Adapt, dan Advance.
Taman Pintar berisi materi yang terbagi menurut kelompok usia dan penekanan materi. Untuk kelompok usia dibagi lagi menjadi tingkat pra sekolah, taman kanak-kanak sekolah dasar sampai sekolah menegah. Sedangkan untuk penekanan materinya disampaikan dalam bentuk interaksi antara pengunjung dengan materi yang disampaikan melalui bentuk anjungan yang ada seperti anjungan pengenalan, anjungan pengenalan ilmu-ilmu dasar, anjungan permainan, dan anjungan penerapan iptek.
Konsep pembelajaran yang dipakai pada taman ini garis besarnya bertujuan untuk meningkatkan mutu penguasaan materi pendidikan yang diberikan di sekolah ditengah menurunnya minat baca dari masyarakat dan anak-anak pada khususnya. Dengan model alat peraga, anak-anak akan lebih tertarik untuk mengembangkan kemampuannya sehingga dapat menyelesaikan berbagai masalah dengan pola pikirannya sendiri. Orang tua diharapkan aktif dalam memilih wahana pembelajaran dan permainan sesuai usia anak. Jangan dipaksakan dalam pembelajaran dengan alat peraga tersebut.
Taman pintar sebagai kawasan yang terpadu dari berbagai macam wahana belajar dalam satu lokasi merupakan keistimewaan tersendiri sehingga Taman Pintar ini sekarang sudah menjadi tempat wisata favorit dan menjadi ikon wisata pendidikan di Yogyakarta. Taman Pintar berisi enam zona yang di dalamnya terdapat isi materi, antara lain Gedung Memorabilia, Gedung Kotak lantai 2, Gedung Oval lantai 2, Gedung Oval lantai 1, Gedung Paud barat dan timur dan Playground Area. Zona-zona tersebut mempunyai beberpa wahana tersendiri seperti Taman Bermain, Penjelajah Kecil, Titian Penemuan, Petualangan Lingkungan, Jembatan Sains, Titian Sains, Indonesiaku, Teknologi canggih dan Populer. Area untuk tempat bermain anak-anak luas, seperti di wahana taman bermain anak yang merupakan ruang adat bagi pengunjung dan berfungsi sebagai ruang tunggu. Di tempat tersebut anak-anak dapat belajar tentang sains seperti cakram warna, dinding berdendang, dan permainan air.
semoga membantu